Minggu, 29 Maret 2009

MERACIK UMPAN KOLAM

Kegiatan memancing ikan memang tidak selalu berlandaskan azas keuntungan, melainkan lebih menitikberatkan pada unsur hobi, kesenangan, atau melepaskan rasa penat dan kelelahan. Selain itu memancing terkadang merupakan tempat pelarian yang pas bagi seseorang yang sedang dirundung masalah. Dari semua itu tidak sedikit mania yang berharap dapat ikan banyak atau menjuarai lomba dari kegiatan iseng-iseng ini, terkadang berbagai cara dilakukan mania karena sudah keluar modal banyak apalagi bila kegiatan menggaet ikan ini memperebutkan juara yang dapat menaikan pamor atau derajat dari mania mancing itu sendiri. Selain faktor kemujuran , unsur racikan umpan merupakan salah satu hal yang mendatangkan faktor keuntungan tersebut. Secara umum ikan mas menyukai sesuatu yang beraroma, juga menyukai umpan alami semacam kroto, MM pernah menggantikannya dengan nasi utuh yang ditempel pada kail ternyata didekati tetapi diludahi, artinya secara naluri ikan mas bisa membedakan mana kroto mana nasi dan keduanya sama-sama tak beraroma.

Secara ilmiah, ikan mas selalu menyedot dan menyembur, jadi tidak sepenuhnya sebuah umpan tertelan ke dalam perutnya, karena karakteristik ikan mas ini tidak seperti ikan lele, patin, gabus atau bawal yang sekali makan langsung ditelan ke perut, hal ini bisa kita lihat seekor ikan mas yang kita pelihara dalam pekarangan kolam atau aquarium (perhatikan cara makannya)

Umpan yang paling efektif biasanya pelet ,namun bukan mutlak manjur, karena selera makan ikan tergantung masa pembudidayaan ikan-ikan mas di suatu empang, atau dari mana ikan-ikan itu asalnya.

Intinya pentingnya sebagai mania mancing untuk mendapatkan segala informasi tentang suatu kolam pemancingan dan sering-seringlah melakukan percobaan terhadap aroma yang disukai ikan pada kolam tersebut ,setelah beberapa kali baru dapat kita tentukan keefektifan suatu bahan dasar umpan untuk suatu kolam tertentu, begitupun dengan perubahan suhu, nilai keasaman, hardness, salinitas, oxygen, dan sumber air yang menyebabkan perubahan perilaku ikan dan warna air empang.

Tidak ada suatu merk pelet yang efektif kecuali setelah kita mencobanya.Hal ini akan semakin bagus jika mania sering terjun ke arena lomba, karena semakin tertantang untuk mempelajari umpan yang efektif, dan tertantang untuk mendapatkan juara.

Ada beberapa tips tentang umpan yang perlu diperhatikan mania mancing dalam memburu ikan-ikan buruannya ini Bila mania mancing akan mengikuti lomba hari Minggu, sebaiknya : Bahan-bahan umpan yang tahan lama seperti ikan kalengan, pellet, dan pengeras dipersiapkan pada hari Jum'at. Sedangkan hari sabtu menjelang malam mania bisa memperpersiapkan bahan umpan yang harus segar racikannya misalkan ikan segar, belut atau kroto. Karena kroto baru akan digunakan esok harinya maka tak salah bila mania menyimpannya sementara waktu di kulkas. Pertama kali pisahkan kroto dari kotoran lain dan semut-semut dewasanya. Tempatkan kroto pada wadah seperti besek atau lainnya , tutup sebentar dengan kain atau kertas yang berwarna putih. Buang semut dewasa yang menempel di kain putih tadi lalu ulangi hingga bersih. Taruh kroto ke dalam pendingin secara terbuka, jangan sampai terkena tetesan air. Supaya tidak repot, kita dapat saja membeli kroto sewaktu dalam perjalanan atau di lokasi mancing. Namun hal ini sangat riskan karena dapat saja kehabisan dan harganya agak mahal. Ada baiknya memesan kroto pada langganan anda jauh hari sebelumnya. Setelah semua bahan-bahan terkumpul barulah umpan dikerjakan. Pengerjaannya dapat dilakukan menjelang jam tidur. Kukus lebih dahulu bahan-bahan seperti ubi, kentang, ikan atau belut.

Sambil menunggu, pisahkan telur dari putihnya, kemudian parut jagung dan keju. Jadikan adonan pada bahan-bahannya, masukkan adonan pada loyang. Pengukusan sebaiknya menggunakan api kecil dengan air yang di dalamnya telah mendidih agar adonan rata matangnya. Bila telah matang, diamkan umpan (jangan diaduk-aduk). Simpan pada tempat aman atau masukkan ke mesin penghangat.

Jumat, 27 Maret 2009

MEMILIH JORAN ATAU RODS

Salah satu perlengkapan memancing yang tidak kalah penting adalah joran atau yang lebih dikenal dengan “rods”. Saat ini banyak joran yang beredar di pasaran dengan berbagai merek dan tipe.
Bagi yang baru terjun ke hobby mancing., tak ada salahnya dan harus hati-hati dalam memilih joran, baik itu dalam penggunaan maupun kualitasnya. Didalam memilih joran dan memutuskan untuk membelinya, sebaiknya kita pertimbangkan dulu tujuan kita membeli joran apakah itu untuk lomba atau hanya untuk rekreasi saja.
Kalau tujuan kita membeli joran untuk mengikuti lomba/galatama sebaiknya memakai joran yang hanya lentur di ujungnya saja. Karena waktu mengajar ikan menjadi lebih singkat dibandingkan dengan joran yang lentur sampai ke tengah. Joran untuk lomba/galatama sebaiknya dipilih model yang tanpa sambungan (1 piece) yakni terdiri dari satu bagian/tangkai (tidak dapat dilepas) dengan panjang joran pada umumnya tidak lebih dari 2 meter.


Kita juga bisa mempergunakan hanya satu sambungan (2 piece) yaitu bisa dilepas menjadi 2 bagian dengan panjang joran kurang lebih 1.2 meter – 3 meter. Jangan mempergunakan joran teleskopik atau antena, karena tiap sambungannya mudah bergeser sehingga kelenturannya mudah berkurang dan juga kekuatannya terbagi-bagi.

Kontradiksi antara joran dengan pendek sampai sekarang ini hampir tidak ada masalah, tetapi untuk lomba panjang joran idealnya berkisar 168-180 cm, joran yang lebih panjang memang dapat melontarkan umpan yang lebih jauh, tetapi disesuaikan dengan luas kolam yanng rata-rata sempit sehingga tidak memerlukan lontaran yang jauh seperti di laut.

Bagi yang memancing hanya untuk sekedar rekreasi saja sebaiknya dipergunakan joran yang lentur sampai ke tengah, yang akan membuat pemancing menikmati waktu pengejaran ikan yang lebih lama, walaupun yang menyambar ikan mungkin hanya ikan-ikan yang kecil.

Supaya tidak mudah patah

Joran yang patah pada saat mengejar ikan bukanlah salah penjualnya atau pabrik pembuatnya. Kalau mau jujur, joran bisa patah karena kesalahan pemancing karena membebani joran di luar batas kemampuan joran tersebut.

Penyebab joran patah di kolam pemancingan atau di laut, paling sering terjadi karena pemancing menyentak joran hannya dengan pergelangan tangan atau mengayun menggunakan siku. Perputaran melebihi sudut 90o inilah yang membuat joran mudah dan langsung patah.

Pemancing seharusnya menyentak joran cukup dengan mengayunkan lengan, ditambah dengan menggerakan pergelangan tangan ke belakang. Ini sudah membuat kail mengait di mulut ikan tanpa terlalu berlebihan membebani joran. Ada baiknya usai mancing bilas joran dengan menggunkan air sabun untuk menghilangkan kotoran dan bau.

Yakinkanlah bahwa joran itu sudah benar-benar kering dengan cara mengelap sebelum disimpan, kalau perlu melapisi joran dengan cairan (WD40) agar kotoran atau debu tidak cepat menempel. Lalu, simpanlah di tempatnya dan jauhkan dari sinar matahari secara langsung. Apabila joran terkena sinar matahari akan berubah menjadi getas/kering sehingga mudah patah.